Pengembangan Karir – Dimanfaatkan Karyawan Baru

Share Social

Pengembangan Karir – Dimanfaatkan Karyawan Baru

pengembangan karir dimanfaatkan karyawan baru

Ibu Pengasuh. Enam bulan yang lalu, di departemen saya ada karyawan baru (si A). Kelihatan ia sangat menyenangkan dan supel. Saya sendiri diminta secara pribadi oleh atasan  untuk membantunya agar segera bisa beradaptasi dengan tugas barunya, mengingat jabatan yang dia pegang sebelumnya kosong posisinya. Ternyata gaung bersambut, saya yang pada dasarnya butuh teman berbagi, akhirnya merasa klop dan cocok Ia juga memperkenalkan saya pada teman-teman group hobinya. Saya juga cepat akrab dengan mereka.

Belakangan, saya merasakan di pekerjaan ia mulai memanfaatkan saya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang mestinya menjadi porsi dia. Beberapa kali ia menggantungkan pekerjaannya pada saya. Awalnya saya tidak keberatan, karena merasa mendapat manfaat dari teman-teman mainnya.

Tapi teman-teman lain dalam satu departemen mulai merasakan hal ini, dan sudah beberapa kali memperingatkan saya. Mereka merasa kasihan kepada saya, karena seringkali harus pulang bawa pekerjaan. Sementara si A, karena masih baru belum diperkenankan pulang bawa berkas. Saya sendiri mulai merasa keberatan, tapi saya kok rasanya sulit sekali kalau harus bilang apa yang saya rasakan ini kepada dia. Bagaimana saya harus bersikap?                                                                                               Ronny, Gresik

Jawaban :

Sdr. Ronny, Anda seorang yang teman yang baik; bersedia menolong tanpa pamrih, tidak hitungan, dan  berusaha bersikap manis kepada orang lain. Tapi tanpa disadari Anda telah menjadi korban dari pertemanan yang Anda jalin, karena sikap Anda yang kurang asertif.

Hubungan pertemanan dalam dunia kerja seperti layaknya hubungan pertemanan pribadi, hanya saja dalam situasi yang lebih formal. Hubungan ini akan langgeng jika masing-masing pihak mendapatkan manfaat dari hubungan tersebut. Jika salah satu merasa-kan apa yang diterima tidak seimbang dengan apa yang diberikan, maka dari sanalah ketidakharmonisan akan muncul. Dalam dunia kerja, sebenarnya rambu-rambunya lebih jelas, dan orang lebih bisa bersikap saklek. Namun demikian, karena manusia tetap membawa hal-hal yang sifatnya manusiawi, maka dalam praktiknya masalah terkait manusia di tempat kerja selalu tidak pernah habis.

Kesadaran Anda untuk tidak mau jadi korban adalah point terpenting. Bersikap manis berbeda dengan mengorbankan diri. Sikap positif membantu Anda untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan dari rekan-rekan kerja lain, membantu orang lain untuk berkembang dan bukan sebaliknya.

Karena itu jagalah, jangan sampai dimanfaatkan secara keliru oleh orang lain. Sikap yang Anda lakukan terhadap A selama ini, bertentangan dengan tujuan yang diharapkan oleh atasan Anda. Karena malah membuat A tidak belajar bertanggungjawab terhadap pekerjaannya, tidak berusaha optimal untuk beradaptasi dan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki serta malah mendapatkan cemoohan dari rekan-rekan dalam tim departemen. Bisa jadi ia tidak menyadari kekeliruannya dengan terlalu menggantungkan Anda, atau mungkin memang sengaja memanfaatkan kebaikan yang Anda berikan.

Karena itu, cobalah untuk menjaga jarak dengan si A. Mungkin pada awalnya terasa sulit, tapi Anda harus mengatakan kepada diri sendiri bahwa sikap ini bukan berarti Anda memusuhi atau menyakiti si A. Tegaskan kepada diri Anda, Anda harus melakukannya karena selama ini hubungan yang Anda jalin sudah tidak sehat untuk Anda maupun si A. Karena itu, meskipun pada akhirnya A menyadari Anda mulai mengambil jarak, cobalah tetap bertahan.

Untuk itu, alihkan waktu-waktu yang sering Anda gunakan dengan A, kepada aktivitas lain. Dengan demikian tidak semata-mata Anda berusaha menghindar. Beri penjelasan pada A bahwa Anda akan sering tidak bisa mengikuti aktivitas di luar kerja yang selama ini telah Anda jalani. Minta juga A untuk menjelaskan kondisi ini kepada   teman-teman groupnya. Dengan harapan tidak banyak pihak yang menanyakan ketidakhadiran Anda. Karena semakin banyak orang menanyakan atau menghubungi, akan makin sulit bagi Anda untuk menyatakan sikap.

 Berusahalah sekarang untuk lebih bisa menjaga hubungan di kantor agar tetap dalam konteks kerja, tanpa banyak melibatkan  hal-hal yang sifatnya sentimental. Karena terkait dengan pekerjaan, Anda harus juga bersikap profesional. Sikap profesional ini antara lain adalah dengan melakukan tugas sesuai dengan porsi dan kewenangannya, berusaha mengembangkan orang lain dalam tim Anda, berani mengatakan sesuatu yang berjalan tidak sebagaimana mestinya, termasuk menegur atau mengingatkan orang lain yang lalai melaksanakan kewajibannya. Ini adalah untuk kebaikan dan kemajuan diri dan karir Anda selanjutnya.

Jika situasi cukup menguntungkan dan Anda merasa sudah mempunyai cukup keberanian untuk menyatakan sikap, sampaikan mengapa Anda harus bersikap demikian. Cari waktu yang tepat dan tempat yang nyaman. Lalu beri penjelasan, bahwa Anda diminta untuk membantunya beradaptasi dengan tuntutan pekerjaan. Dan  jika yang terjadi malah sebaliknya, maka Anda punya kewajiban untuk mengembalikan tujuan awal bantuan itu. Dengan ketulusan yang Anda tunjukkan, saya yakin A akan tetap menghargai Anda dan berharap ia segera dapat menempatkan dirinya sesuai harapan perusahaan. Salam.(*)