Pengembangan Karir – Bukan Bos tapi Bossy

Share Social

Pengembangan Karir – Bukan Bos tapi Bossy

pengembangan karir bossy

Bu Novi, langsung saja ya… Saya karyawan sebuah perusahan trading. Saya bekerja sudah sekitar 5 tahun dan sekarang menjadi Supervisor. Di tempat saya bekerja sekarang ada seorang karyawan yang memang sudah senior dan menjadi kepercayaan owner. Informasi yang saya dapat, beliaunya sudah bekerja selama sekitar 10 tahun. Dari jabatan yang dipegang saja – Kasir, kita tahu bahwa memang dia seorang yang cukup dapat diandalkan dan sangat dipercaya.

Yang sedikit agak membuat jengkel adalah perilakunya. Kita, terutama karyawan yang masuk belakangan, sudah tidak meragukan lagi loyalitasnya kepada perusahaan dan juga tidak merasa terganggu kalau owner sering mempercayakan hal-hal penting kepadanya. Tetapi dia seringkali mencari muka dari Pimpinan. Seringkali dia mencari-cari kesalahan teman-teman lain atau sengaja dengan nada keras menyalahkan teman-teman. Ia juga menunjukkan bagaimana suatu hal harus dilakukan, bertindak seakan-akan dia yang jadi pimpinan. Hal demikian ini seringkali terjadi dan yang sedikit aneh, ketika dalam kondisi tidak ada Pimpinan, ia tidak melakukan hal tersebut. Sikapnya kepada yang lain  juga biasa-biasa saja. Kami sendiri tidak bisa banyak berbuat, karena takut Pimpinan tidak mempercayai omongan kami dan malah mengesankan kami ini cemburu dengan beliaunya.

Tapi jika didiamkan saja, apa yang dilakukannya sudah cukup mengganggu kami yang sering interaksi tugas dengan dia. Mohon advis dan pemecahannya Bu. Terima kasih banyak atas perhatian dan jawaban Ibu.                                                     Nuri, Jombang

Jawaban :

Sdri. Nuri, memang menjengkelkan jika punya teman satu tim yang bossy. Seseorang yang bersikap seolah-olah menjadi bos biasanya memang seringkali berperilaku yang melebihi atau melewati apa yang biasa dilakukan bos beneran. Ada beberapa alternatif penyebab mengapa rekan kerja Anda berbuat demikian.

Kemungkinan pertama, ia merasa senior sehingga ingin selalu nampak bisa dan unggul dibandingkan dengan rekan-rekan kerja yang lain. Karena itu apa yang dilakukannya adalah untuk menunjukkan bahwa dia seorang yang mampu dan selalu dapat diandalkan. Dengan adanya orang baru, terutama yang dia anggap lebih pandai darinya maka ia akan bersikap waspada. Caranya antara lain adalah dengan membuat orang lain tampak bodoh dan  salah sehingga ia akan nampak lebih unggul diantara orang lain. Dan apabila hal itu selalu dilakukan pada saat berada dihadapan orang lain, maka akan muncul kesan sebagai orang yang sedang cari muka dihadapan bos.

Tidak seorangpun suka punya rekan kerja yang suka cari muka. Tapi kenyataan itu harus Anda hadapi, karena menjadi bagian dari tim kerja Anda. Namun selama hal itu tidak secara langsung mengganggu pekerjaan Anda, maka sebaiknya Anda simpan kegeraman tersebut dalam hati. Karena semakin Anda jengkel, semakin Anda merasa frustrasi dan lambat laun bisa mengganggu hubungan pribadi Anda dengan dia serta pekerjaan Anda yang terkait dengan dia pasti juga akan terpengaruh.
Yang harus Anda jaga adalah jangan semakin menjauhi dia. Yang ini perlu Anda lakukan agar Anda tidak menjadi bulan-bulanan dari rekan yang bossy tersebut. Sebaliknya, coba Anda dekati dia secara personal. Dia mungkin suka dianggap sebagai orang yang penting, maka langkah pertama adalah cobalah membuat dia merasa lebih hebat dari Anda. Caranya adalah memujinya dihadapan atasan atau rekan lain sehingga ia akan memperhatikan Anda. Setelah hubungan Anda dengan dia makin dekat, maka berusahalah berbicara dari hati ke hati sehingga Anda menjadi lebih akrab. Apabila kondisi demikian telah terbentuk, maka kecil sekali kemungkinannya Anda menjadi bulan-bulanan dia dihadapan bos.

Cara di atas bukan berarti Anda juga belajar mencari muka, namun hal itu adalah cara beradaptasi dengan orang bossy sehingga Anda tidak perlu merasa terganggu. Agar Anda tidak dianggap sebagai “geng”nya dan nantinya juga tidak disenangi orang lain, maka Anda juga harus bersikap menyenangkan dengan rekan yang lain. Sempatkan waktu untuk orang lain, jangan terlena untuk menaklukkan hati dia.

Lebih lanjut supaya Anda juga dianggap pimpinan selevel dengan teman Anda yang bossy, maka bekali diri Anda dengan kemampuan yang tinggi di pekerjaan Anda. Dengan demikian, kemungkinan melakukan kesalahan juga semakin kecil. Sehingga tidak seorangpun dengan mudahnya menyalahkan atau mencela apa yang telah Anda kerjakan. OK, Nuri… Saya berharap Anda dapat berhasil mengatasi situasi ini dengan baik.  Salam.